Selasa, 11 September 2012


TAHAP I 
PEMBUATAN BUKTI TRANSAKSI


1.Pengertian Bukti Transaksi 

Traksaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti  faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen. Untuk perusahaan besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi pembelian, perlu dilakukan pemeriksaan  baik terahadap kwantitas maupun kwalitas. Untuk setiap penerimaan  perlu dibuatkan  “Surat Bukti Penerimaan” atau apapun judul nya bisa juga “Berita Acara Penerimaan” yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta menunjukan identifikasi dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument pembelian. Hal yang spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem komputer. Data yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah menjadi informasi yang berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi manual dimana data dicatat secara berulangkali dari bukti transaksi sehingga menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan membuat jenuh.

2. Peralatan dan perlengkapan  yang dibutuhkan
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan bukti transaksi adalah komputer. Perlengkapan yang diperlukan untuk membuat bukti transaksi adalah alat tulis seperti pena, penggaris dan alat tulis lainnya.

3. Bukti transaksi keuangan
Transaksi keuangan adalah segala kejadian atau peristiwa yang mempengaruhi struktur posisi keuangan perusahaan (harta, utang dan modal) yang dapat dinilai dengan uang.Perusahaan akan melakukan pencatatan jika suatu transaksi benar-benar terjadi dan sah. Transaksi yang sah adalah yang didukung dengan adanya bukti transaksi yang sah pula.

4. Pengelompokan Bukti Transaksi
Dalam praktik, transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan pada periode tertentu terdiri dari bermacam-macam transaksi. Setiap jenis transaksi terjadi berulang-ulang, sehingga tidak praktis jika semua transaksi dicatat dalam bentuk perubahan-perubahan pada persamaan dasar akuntansi. Untuk memudahkan dalam pembuatan ikhtisar transaksi yang terjadi dalam suatu periode dan penyusunan laporan keuangan, transaksi-transaksi yang sejenis atau yang mengakibatkan perubahan pada pos yang sama, dikelompokkan dan dicatat dalam suatu daftar khusus yang disebut akun (account), disebut pula perkiraan atau rekening.


Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan jasa meliputi:

1.  Pembuatan bukti transaksi
2.  Membuat jurnal/buku harian atas transaksi yang terjadi sesuai berdasarkan tanggal transaksi
3.  Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar)
4.  Membuat ayat jurnal penyesuaian
5.  Pembuatan kertas kerja
6.  Menyusun laporan keungan
7.  Membuat jurnal penutup
8.  Penutupan buku besar
9.  Neraca sisa/saldo setelah penutupan
10.   Membuat jurnal pembalik
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pencatatan
    1.1 Transaksi/Bukti transaksi
    1.2 Mencatat transaksi ke dalam:
          - Jurnal Umum
          - Jurnal Khusus
             1. Jurnal penerimaan kas
             2. Jurnal pengeluaran kas
             3. Jurnal pembelian
             4. Jurnal Penjualan
          - Buku Besar Pembantu
             1. Piutang usaha
             2. Hutang usaha
             3. Persediaan
    1.3 Pemindahbukuan ke Buku Besar

2. Tahap Pengiktisaran
    2.1 Membuat Neraca Sisa
    2.2 Membuat Jurnal Penyesuaian
    2.3 Membuat Kertas Kerja

3. Tahap Pelaporan
    3.1 Perhitungan rugi laba
    3.2 Perubahan ekuitas
    3.3 Neraca

    2.4 Jurnal penutup
    2.4 Menutup buku besar
    2.6 Neraca saldo setelah penutupan
    2.7 Jurnal Pembalik

PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN JASA



Secara umum pengertian siklus akuntansi adalah proses penyediaan informasi keuangan yang meliputi tahap pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan tahap penyusunan laporan keuangan berdasarkan tahapan-tahapan penyusunan laporan keuangan. Laporan keungan adalah sebuah bentuk penyampaian informasi keuangan kepada pemakai informasi dalam bentuk debit dan kredit agar mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.


Dalam ilmu akuntansi, secara garis besar siklus akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Siklus akuntansi perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan dagang. Terdapat perbedaan cukup signifikan antara kedua siklus akuntansi tersebut. Untuk memahami lebih lanjut tentang perbedaan bentuk siklus akuntansi perusahaan dagang dengan siklus akuntansi perusahaan jasa, dapat dilihat pada informasi berikut:





Template by:

Free Blog Templates